Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas

Kamis, 13 Maret 2025




 
Keutamaan Membaca Surat Al-Ikhlas


Alimmustofa.com- Sebaik-baiknya hati adalah hati yang senantiasa dalam kondisi apapun selalu teringat terhadap Allah subḥānahū wa ta‘ālā, dalam kondisi senang maupun dalam kondisi sesah. Hati yang demikian dapat dikatakan sebagai hati yang hidup, dan dimasukan kedalam  hati yang bersih.


Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita pada setiap waktunya,bisa saja esok kita akan mendapatkan risky, atau mungkin besok akan mendapatkan musibah, atau pada derajat mana kita nanti dihadapan Allah SWT.


Oleh karena itu kita sangat diajarkan untuk  senantiasa berdoa dengan bacaan-bacaan yang kita hafal dan kita pahami. Dalam keadaan apapu,dalam waktu apapun hendaknya kita senantiasa berdoa atau bibir kita senantiasa berucap kalimah yang menyebut nama Allah SWT.


Edisi ini alimmustofa.com akan  menyampaikan kisah seorang shabat nabi Mushammad SAW yang ahli membaca surat al-ikhlas dalam kesehariannya.


Kisah ini  diriwayat oleh Ibnu Sinni dan Al-Baihaqi mengisahkan bagaimana Rasulullah SAW ketika berperang di Tabuk diminta pulang kampung ke Madinah demi menshalatkan jenazah salah seorang sahabatnya, Muawiyah.


Kisah iwayat ini dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar pada bab dzikir ketika di jalan sebagai berikut ini

 

وروينا في كتاب ابن السني و "دلائل النبوة" للبيهقي عن أبي أمامة الباهلي رضي الله عنه قال: "أتى رسول الله

(صلى الله عليه وسلم) جبريل (صلى الله عليه وسلم) وهو بتبوك فقال: يا محمد اشهد جنازة معاوية بن معاوية المزني، فخرج رسول الله (صلى الله عليه وسلم)، ونزل جبريل (عليه السلام) في سبعين ألفا من الملائكة، فوضع جناحه الأيمن على الجبال فتواضعت، ووضع جناحه الأيسر على الأرضين فتواضعت، حتى نظر إلى مكة والمدينة، فصلى عليه رسول الله (صلى الله عليه وسلم) وجبريل والملائكة (عليهم السلام)، فلما فرغ قال: يا جبريل بم بلغ معاوية هذه المنزلة؟ قال: بقراءته: قل هو الله أحد، قائما وراكبا وماشيا"

 

Artinya: Diriwayatkan kepada kami dalam kitab Ibnu Sinni dan kitab Dala’ilun Nubuwwah karya Al-Baihaqi dari Abu Umamah al-Bahili, ia bercerita bahwa Jibril AS mendatangi Rasulullah SAW ketika beliau di Tabuk. “Wahai Muhammad, saksikanlah shalat jenazah Muawiyah bin Muawiyah al-Muzani (di Madinah),” kata Jibril. Rasulullah SAW keluar (dari Tabuk). Sementara Jibril AS turun bersama 70.000 malaikat. Jibril AS menurunkan sayap kanan di atas bukit hingga merendah. Ia juga meletakkan sayap kirinya di atas tanah sampai merendah hingga ia dapat melihat Kota Makkah dan Madinah. Rasulullah SAW bersama Jibril AS dan ribuan malaikat kemudian menshalatkan jenazah Muawiyah. Setelah selesai, Rasulullah SAW bertanya: “Wahai Jibril, dengan amalan apa Muawiyah mendapatkan derajat begitu tinggi ini?” “Muawiyah lazim membaca aurat Al-Ikhlas saat berdiri, berkendaraan, dan berjalan kaki,” jawab Jibril. (Lihat: Al-Imam An-Nawawi, Al-Adzkar pada Hamisy Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman 176).



Muhammad bin Alan As-Shiddiqi dalam syarah Al-Adzkar yakni Al-Futuhatur Rabbaniyyah menerangkan bahwa di belakang Jibril AS terdapat dua shaf malaikat ketika mereka menshalatkan jenazah sahabat Muawiyah bin Muawiyah. (Lihat: Muhammad bin Alan As-Shiddiqi, Al-Futuhatur Rabbaniyyah, [Beirut: Daru Ihyait Al-Arabi, tanpa catatan tahun], juz VI, halaman 177).


Untuk lebih lengkapnya, kami kutipkan di sini surat Al-Ikhlas berikut transliterasi dan terjemahannya.

 

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١) اللَّهُ الصَّمَدُ (٢) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)


Qul huwallâhu ahad. Allâhus shamad. Lam yalid, wa lam yûlad. Wa lam yakullahû kufuwan ahad.


Artinya: Katakanlah: Dialah Allah yang esa. Dia tempat bergantung. Dia tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Tiada satu pun yang menyamai-Nya.

 

Membiasakan dzikir dengan surat apapun termasuk surat Al-Ikhlas kiranya kalimat yang sangat lazim untuk sebanyak dan sesering mungkin untuk diucapkan atau dibaca disetiap waktu dan disetiap saat,agar hati kita tenang dan mendapatkan pertolongan Allah SWT.


Sumber : Jatim.Nu.or.id


Editor    : Alim Mustofa