Senja Tak Berwarna | Alim Mustofa -->
Cari Berita

Advertisement

Senja Tak Berwarna

Selasa, 16 Juli 2024

 

     Ilustrasi foto oleh Alimmustofa.com


“ Senja Tak Berwarna “

 


Manakala mentari menuju ufuk barat,

Senjapun menyapa sang penguasa siang

Senja sejenak berfikir lalu bertanya :  

Sudah lelahkah kau wahai sang fajar?

Tanya senja kepada matahari.

 

Senja berfikir,……………….

Jika redupnya siang menjadi sore adalah lunturnya keperkasaan mentari

Senjapun kembali berfikir, jika redupnya mentari disore hari,

Adalah keputusasaan yang mentari..

 

Mendengar pertanyaan sahabatnya itu, lalu berkata..

Wahai sabahatku, redupnya sinarku di sore hari

Bukan berarti aku lelah…

Akan tetapi itu adalah waktumu mengantarku untuk menyinari dibelahan dunia lain.

Dan waktu pergeseran itu dinamakan SENJA, itulah dirimu sahabatku

 

Mentaripun meneruskan jawabanya..

Jika kamu berfikir redupnya sinarku disore hari adalah lunturnya keperkasaanku,

Kamu tidak salah, karena yang tidak pernah luntur dan,

Tetap perkasa adalah sang pencipta alam ini, yaitu TUHAN.

 

Dan jika kamu berfikir bahwa redupnya sinarku disore hari adalah keputusasaan,

Itu tidak benar, karena aku hanyalah makhluk yang patuh terhadap sang pencipta.

Aku simbol siang hari, malam adalah simbul hidupnya pengaruh bulan dan bintang,

Itulah derajat alam yang telah digariskanNYA.

 

Warna cerah, redup dan gelap adalah penanda akan bergesernya waktu,

Makhluk dan alam seisinya adalah pelaku akan takdir yang telah ditentukan oleh TUHAN.

 

Dialog Imajiner Senja Hari

A-liem Tan, 16/7/23