Alimmustofa.com - Membincang pemilu dengan variabel pendukunya,
akan sangat menarik menuntun kita berfikir keras, kritis dengan satu pertanyaan
“ siapa saja yang berkepentingan terhadap pemilu” atau dikenal dengan bahasa Stake
Holder atau pemangku kepentingan pemilu.
Telaah kritis ini kemudian
menjadi bagian penting dalam materi ajar Kelas Pengawasan Pemilu (KPP) BawasluKota Malang. Materi Kebawasluan dengan sub materi Pemangku Kepentingan Dalam
Pemilu dan Elektoral Komplain . Penekatan materi ini ada pada kekuatan
narasumber menyajikan narasi penjelasan actor-aktor pemilu dengan latar
belakang politknya. Bagiaman pengajar mampu menyajikan materi dengan kerangka
akademik dan prakatis.
Sering kita jumpai, masih banyak yang berfikir berbicara
tentang pemilu, hanya berpikir hanya berhubungan dengan partai politik, pemilih
dan KPU. jika kita mau berfikir lebih
kritis sebenarnya banyak pihak yang bersinggungan langsung maupun tidak langsung
dengan pemilu. Pemilu tidak saja menjadi urusan penyelenggara, parpol dan pemilih,
akan tetapi banyak pihak yang berkepentingan dengan pemilu. sebagaimana pada
tabel tiga pilar politik.
State (Penguasa), Pemodal
(privat sector), Ormas, Partai Politik, Kepentingan Asing semua baik langsung
maupun tidak langsung akan mempengaruhi kontestasi politik disuatu negara. Pemodal
/ privat sector akan melakukan upaya strategis untuk mengamankan kepentingan
bisnisnya. Partai politik yang akan mengerahkan segala upaya untuk merebut,
mendayagunakan dan mempertahankan kekuasaan dengan berkompromi dengan banyak
kepentingan. Elemen civil society melakuan pemetaan dengan segala kepentingannya,
ormas- NGO bermetamorfosa untuk menyesuaikan atau mempertemukan kepentingan
dengan para pihak yang dianggap strategis. Tentu kesemuanya itu menuju satu
tujuan yaitu memenangkan kontetasi politik.
Inilah yang dimaksud dengan
pemangku kepentingan dalam pemilu yang dijadikan telaah kritis dalam salah satu
materi ajar KPP. Peserta didik harus mampu mengenali secara cermat
varibel-variabel yang mempengarhui pemilu yang bisa jadi menjadi faktor pendukung
maupun faktor penghambat dalam perhelatan pesta demokrasi. Peserta didik juga
akan mampu menilai, mengukur dampak dari adanya variabel-variabel tersebut
terhadap penyelenggaraan pemilu,baik pra pemilu,saat pelaksanaan dan paska
pemilu.
Kesimpulan sederhanya adalah
pemilu tidak saja menjadi urusan penyelenggara, peserta dan pemilih, akan tetapi
lebih jauh, pemilu merupakan kepentingan banyak pihak dengan segala latar belakang
dan kepentinganya. Sector bisnis, kepentingan asing ( politik, ideologi, bisnis)
akan senantiasa melihat, mendukung atau tidak mendukung, memainkan peran dalam pesta
demokrasi yaitu pemilu.
Pada akhirnya peserta didik
akan mampu menarasikan relasi pemilu dalam kaitannya paradigma politik, hukum,
budaya, ekonomi /bisnis, elemen sosial, sehingga akan diperoleh pemahaman yang
secara komprehensif.. ( Alim Mustofa)
Editor / Alim Mustofa