Alimmustofa.com – Pemilu dan pengawasan pemilu tidak saja menjadi momentum yang menarik dibahas saat berlangsungnya tahapan pemilu, akan tetapi issue ini juga sangat menarik ketika dilakukan pembahasan yang serius dalam kerangka akademik melalui kuliah pengawasan pemilu (KPP) selama satu semester dalam program pembelajaran merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
Kelas Pengawasan Pemilu (KPP)
Bawaslu Kota Malang, merupakan program pembelajaran mengenai pengawasan pemilu
dalam kerangka teori dan praktik untuk kalangan mahasiswa, semua jurusan fakultas khususnya untuk fakultas hukum, sosial politik, fakultas Administrasi public/
administrasi negara dan ilmu pemerintahan. Hal ini merujuk pada relevansi mata kuliah
yang mempunyai irisan secara langsung untuk kemudian mata kuliah di Kelas
Pengawasan Pemilu (KPP) dapat dikonversi kedalam mata kuliah yang relevan di
jurusan masing-masing.
Program MBKM merupakan program Kemendikbudristek dengan program Magang Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Kampus
Mengajar dan Studi Proyek Independen Bersertifikat. Dengan program ini kampus
dapat bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan Kerjasama Pendidikan sesuai
dengan bidang masing-masing.
Di Bawaslu Kota Malang telah memiliki program kuliah
pengawasan pemilu Kerjasama dengan fakultas hukum Universitas Kanjuruhan
Malang (Unikama), ditahun 2021 merupakan angkatan kedua program KPP setelah sebelumnya angkatan pertama dilaksanakan tahun 2019. Jika KPP angkatan pertama
merupakan Kerjasama antara Bawaslu Kota
Malang dengan Fakultas Hukum Universitas Widyagama Malang dilaksanakan dalam 8
pertemuan, diangkatan kedua KPP dilaksanakan selama satu semester atau 17
pertemuan secara terjadwal.
Lounching Program dilaksanakan di hall Bawaslu Kota Malang
dihadiri Aang kunaifi, SH.MH Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jawa Timur,
Dekan, Kepala Prodi Hukum, Kepala Laboratorium Unikama dan pimpinan Bawaslu
Kota Malang.
Alim Mustofa Ketua Bawaslu Kota Malang dalam sambutanya menyampaikan,
“ Program Kelas Pengawasan Pemilu (KPP) tahun ini merupakan langkah maju dari
pelaksanaan tahun sebelumnya, karena jika tahun sebelumnya KPP dilaksanakan 8 kali
pertemuan atau dua hari penuh, sedangkan sertifikat yang diberikan kepeserta dapat digunakan sebagai pendamping ijazah
akan tetapi KPP angkatan kedua hasil seluruh mata kulia menurut ibu dekan akan
dikonversi kedalam nilai prodi hukum yang relevan. KPP merupakan program inovasi
yang terencana dalam silabus pembelajaran dan didukung oleh tenaga pengajar
dari akademisi, praktisi maupun dari Bawaslu sendiri, yang perlu saya sampaikan
kepada pak kordiv. bahwa seluruh pengajar merupakan relawan yang siap tidak ada
honor” ujar Alim.
Dr. Suciati, SH. M.Hum. dekan fakultas Hukum Unikama menyampaikan
bahwa program Kerjasama antara Bawaslu Kota Malang dengan Fakultas Hukum Unikama
merupakan program strategis yang sangat bermanfaat bagi dunia akademik terutama
bagi mahasiswa kami. Ini merupakan program pembelajaran diluar kampus pertama setelah
diluncurkan program MBKM oleh kemendibudristek, dan yang perlu kami sampaikan
bahwa semua matakuliah dari Bawaslu ini akan dikonversikan kedalam nilai
akademik di prodi hukum.
Selanjutnya dalam sambutan pembukaan program KPP, Aang Kunaifi menyampaikan bahwa program Kelas Pengawasan Pemilu (KPP) yang digagas Bawaslu Kota Malang merupakan langkah maju dari perwujudan cita-cita Bawaslu RI dan Bawaslu Jawa Timur dengan kaitan Bawaslu mengajar. “ saya kira KPP adalah yang pertama di Jawa Timur, teman-teman Bawaslu Kota Malang mampu melakukan pengajaran pengawasan pemilu selama satu semester kemudian masuk penilaian akademik”, ujar Koordinator pengawasan Bawaslu Jawa Timur ini.
Pertukaran Cindra Mata antara Bawaslu Kota Malang dengan Fakultas Hukum Universitas Kanjuruhan Malang disaksikan oleh Aang Kunaifi, SH.MH Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jawa Timur.
Peserta didik KPP dibatasi maksimal
25 orang terdiri dari mahasiswa fakultas hukum regular dan kelas karyawan
secara terseleksi. Sebagai penutup, louching diakhiri dengan pertukaran cindera
mata dari kedua lembaga. (Alim Mustofa)
Editor // Alim Mustofa