_
___________Tahun 1937 Masehi Al-Habib Abu Bakar bin Muhammad Asseggaf datang ke Kwitang untuk menghadiri Maulid Akhir Khomis Awal Ashar yang diselenggarakan di Masjid Kwitang oleh Al-Habib Ali bin Abdurrohman Al-Habsyi
Dikala acara akan
usai, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi meminta Habib Abu Bakar Asseggaf
untuk memimpin Talqin dzikir, saat itu Habib Ali berkata kepada yang hadir:
"Kita akan dengar dan ikuti Talqin dzikir yang mana di mohon kepada
seorang yang sama-sama kita cintai yakni Al-Habib Abu Bakar dari kota Gresik
(Habib Ali menahan pembicaraannya, lalu terdengar suara tangis beliau sambil
meneruskan bicaranya beliau berkata). Hadirin lihatlah, beliau punya wajah yang
nampak akan Nur....... Cahaya Rosulullah....... beruntung bagi kita atas
kehadirannya"
Lalu Habib Abu
Bakar berdiri dan Habib Ali berdiri di sampingnya, kemudian Habib Abu Bakar
memulai Talqin dzikir dengan perkataan: "Orang Islam hidup dengan kalimat
La ilaha illallah, mati dengan kalimat La ilaha illallah, selamat di alam
barzakh berkat La ilaha illallah, masuk surga karena La ilaha illallah."
Habib Ali Kwitang menangis
begitu juga jamaah yang hadir beribu-ribu jumlahnya, akhirnya Habib Abu Bakar
mengangkat tangannya dan mengeluarkan jari telunjuknya, seraya berkata :
قَالَ النَّبِيُّ ﷺ:
اَفْضَلُ مَا قُلْتُ اَنَا وَ النَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ،
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهْ ﷺ كَلِمَةُ الْحَقُّ عَلَيْهَا نَحْيٰى وَ عَلَيْهَا
نَمُوْتُ وَ عَلَيْهَا نُبْعَثُ اِنْ شَآءَ اللَّهَ تَعَالَى مِنَ الْآمٍنِيْنَ
آمِيْنٌ
Lalu Habib Abu
Bakar berkata lagi: "Ikuti apa yang saya ucapkan bersama. Laki maupun
perempuan, jangan ada yang terlewat untuk ikut mengucapkannya"
لَا اِلٰهَ اِلَّا
اللّٰهْ اَلْمَوْجُوْدُ فِيْ كُلِّ زَمَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْبُوْدُ فِيْ كُلِّ مَكَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَذْكُوْرُ بِكُلِّ لِسَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْرُوْفُ بِالْإِحْسَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْاَمَانُ اَلْاَمَانُ، مِنْ زَوَالِ الْإِيْمَانِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانُ يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانُ كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانٌ إِحْسَانُكَ الْقَدِيْمٌ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانٌ يَا رَحِيْمُ يَا رَحْمٰنٌ يَا غَفُوْرُ يَا غَفَّارٌ إِغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنٌ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْبُوْدُ فِيْ كُلِّ مَكَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَذْكُوْرُ بِكُلِّ لِسَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْمَعْرُوْفُ بِالْإِحْسَانِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِيْ شَأْنِ
لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهْ اَلْاَمَانُ اَلْاَمَانُ، مِنْ زَوَالِ الْإِيْمَانِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانُ يَا قَدِيْمَ الْإِحْسَانُ كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانٌ إِحْسَانُكَ الْقَدِيْمٌ يَا حَنَّانُ يَا مَنَّانٌ يَا رَحِيْمُ يَا رَحْمٰنٌ يَا غَفُوْرُ يَا غَفَّارٌ إِغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنٌ
Setelah beliau
menuntun hadirin dengan dzikir di atas, beliau bercerita :
Sesungguhnya ada
seorang laki-laki yang sholeh, beliau adalah Al-Qodhi Abdullah Al Baghdadiy.
Beliau berkata: Aku pernah melihat Nabi Muhammad ﷺ di dalam mimpi dan beliau
terlihat pucat sekali, lalu aku berkata kepada Nabi Muhammad ﷺ : "Kenapa
engkau wahai Nabi, wajah engkau pucat sekali ?"
Lalu nabi Muhammad
ﷺ menjawab: "Di malam ini telah meninggal 1.500 orang dari umat-Ku, dua
dari mereka meninggal dalam keadaan iman dan sisanya meninggal tanpa membawa
iman (Su'ul khotimah)."
Aku berkata lagi
kepada Nabi Muhammad ﷺ : "Lalu apa kiat-kiat dari engkau untuk orang-orang
yang bermaksiat agar mereka meninggal dengan membawa iman ?"
Nabi Muhammad ﷺ
berkata: "Ambillah kertas ini dan baca isinya, siapa orang membacanya dan
membawanya lalu dia memindah dari satu tempat ke tempat yang lain (menyebarkan
dan mengajarkan) maka termasuk golongan-Ku dan akan meninggal dalam keadaan
membawa iman, akan tetapi siapa orang yang telah mendengarkannya dan dia tidak
membacanya, tidak menyebarkannya maka dia lepas dari-Ku dan akupun lepas
darinya"
Seketika itu aku
langsung terbangun dari tidurku dan aku lihat kertas tersebut yang telah ada
digenggamanku ternyata di dalamnya berisi tulisan yang penuh barokah. Isi
tersebut adalah dzikir diatas tadi.
Akhir dari cerita diatas terdapat hikmah tersendiri bagi umat Nabi
Muhammad ﷺ agar selamat dari hilangnya iman. Bahkan banyak sekali para habaib,
kyai, dan umat islam yang mengamalkannya. Jika kita sering perhatikan saat dini
hari menjelang sholat shubuh, pasti kita mendengar lantunan dzikir tersebut di
beberapa masjid. Tidak hanya itu, dibeberapa majlis ta'lim, acara haul dan
beberapa kegiatan seputar majlis selalu melantunkan dzikir tersebut sebelum
do'a. Berikut beberapa habaib yang mengamalkan dzikir tersebut.