Alimmustofa.com - Pantai identik dengan tempat orang rekreasi atau tempat perahu nelayan
bersandar setelah melaut untuk menjaring ikan. Tetapi berbeda dengan pantai Tedis Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur punya cerita lain. pantai ditepian kota Kupang ini adalah tempat favorit
anak muda nongkrong dimalam minggu atau di hari libur untuk sekedar bersua dengan sahabat
sembari minum secangkir kopi.(25/01/2018)
Sore ini cuaca begitu cerah, tampak sinar matahari yang cerah menuju ufuk barat tanda
menjelang malam tiba. Namun ditepian pantai Tedis tampak ramai dipadati anak-anak muda yang
asyik nongkrong bersama reka sejawat dengan senyum dan tawa canda menikmati sore ditepian
kota kupang.
Berjajar aneka makanan yang disajikan para penjual kuliner dengan menu bervariasi. Tetapi hal
yang menjadi khas menjadi teman nongkrong anak muda kupang ini adalah jangung bakar pedas.
Ada hamper 10 penjual jagung bakar berderet menunggu setiap pengunjung yang tertarik makan
jagung bakar.
Asyik juga kelihatanya, menarik untuk sekedar mencoba mencicipi jagung bakar khas kota yang
terkenal dengan sebutan kota karang ini. Untuk mengobati rasa penasaran, aku coba pesan satu
menu jagung bakar ke salah satu penjual.
Tidak lama berselang, jagung bakar yang aku pesan telah siap saji didepan meja kecil dimana aku
duduk untuk beberapa saat ketika menunggu pesanan tadi. Mulailah aku memegang gagang
jagung yang masih panas setelah dipanggang diatas bara areng yang berbau gurih berasa jagung.
Aku tiup beberapa kali agar tidak terlalu panas dimulut saat ku gigit dengan pelan karena memang
masih panas.
Sesaat telah kunyah, berasa bumbu manis asin dan agak pedas dikit menambah nikmatnya sore
ini. Rasa pedas berasal dari sambal yang di oleskan dengan campuran mentega manis dan asin
sesuai pesanan yang aku minta. Waah.. inget jagung bakar di Tawangmangu kota Malang tempat
jagung bakar yang cukup terkenal.
Apa sih bedanya dengan jagung bakar di Kota Malang?. Jelas berbeda banget, jagung bakar di
Pantai Tedis Kupang ini masih belum memiliki aneka rasa seperti manis, asin, coklat, pedas dan
rasa campuran. Jagung bakar disini disajikan dengan olesan mentega manis, sedangkan kalau
ingin ditambah rasa pedas penjual menyajikan jagung yang telah dibakar plus sambal di mangkuk
kecil. Pembeli tinggal mengolesi jagung yang dipesan dengan sambal sebelum dimakan sesuai
selera. Soal harga murah banget, untuk satu porsi hanya 7000 rupiah, murahkan?
Tiupan angin tepian pantai menambah asyiknya sore ini, menambah kesan yang indah saat aku
singgah di Kota yang berada dikawasan Indonesia bagian tengah ini. Beragam corak budaya dan
kuliner menjadi kekayaan nusantara ini akan terus menjadi sajian menarik untuk diterus
dilestarikan sebagai asset bangsa. (A-Liem Tan)
bersandar setelah melaut untuk menjaring ikan. Tetapi berbeda dengan pantai Tedis Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur punya cerita lain. pantai ditepian kota Kupang ini adalah tempat favorit
anak muda nongkrong dimalam minggu atau di hari libur untuk sekedar bersua dengan sahabat
sembari minum secangkir kopi.(25/01/2018)
Sore ini cuaca begitu cerah, tampak sinar matahari yang cerah menuju ufuk barat tanda
menjelang malam tiba. Namun ditepian pantai Tedis tampak ramai dipadati anak-anak muda yang
asyik nongkrong bersama reka sejawat dengan senyum dan tawa canda menikmati sore ditepian
kota kupang.
Berjajar aneka makanan yang disajikan para penjual kuliner dengan menu bervariasi. Tetapi hal
yang menjadi khas menjadi teman nongkrong anak muda kupang ini adalah jangung bakar pedas.
Ada hamper 10 penjual jagung bakar berderet menunggu setiap pengunjung yang tertarik makan
jagung bakar.
Asyik juga kelihatanya, menarik untuk sekedar mencoba mencicipi jagung bakar khas kota yang
terkenal dengan sebutan kota karang ini. Untuk mengobati rasa penasaran, aku coba pesan satu
menu jagung bakar ke salah satu penjual.
Tidak lama berselang, jagung bakar yang aku pesan telah siap saji didepan meja kecil dimana aku
duduk untuk beberapa saat ketika menunggu pesanan tadi. Mulailah aku memegang gagang
jagung yang masih panas setelah dipanggang diatas bara areng yang berbau gurih berasa jagung.
Aku tiup beberapa kali agar tidak terlalu panas dimulut saat ku gigit dengan pelan karena memang
masih panas.
Sesaat telah kunyah, berasa bumbu manis asin dan agak pedas dikit menambah nikmatnya sore
ini. Rasa pedas berasal dari sambal yang di oleskan dengan campuran mentega manis dan asin
sesuai pesanan yang aku minta. Waah.. inget jagung bakar di Tawangmangu kota Malang tempat
jagung bakar yang cukup terkenal.
Apa sih bedanya dengan jagung bakar di Kota Malang?. Jelas berbeda banget, jagung bakar di
Pantai Tedis Kupang ini masih belum memiliki aneka rasa seperti manis, asin, coklat, pedas dan
rasa campuran. Jagung bakar disini disajikan dengan olesan mentega manis, sedangkan kalau
ingin ditambah rasa pedas penjual menyajikan jagung yang telah dibakar plus sambal di mangkuk
kecil. Pembeli tinggal mengolesi jagung yang dipesan dengan sambal sebelum dimakan sesuai
selera. Soal harga murah banget, untuk satu porsi hanya 7000 rupiah, murahkan?
Tiupan angin tepian pantai menambah asyiknya sore ini, menambah kesan yang indah saat aku
singgah di Kota yang berada dikawasan Indonesia bagian tengah ini. Beragam corak budaya dan
kuliner menjadi kekayaan nusantara ini akan terus menjadi sajian menarik untuk diterus
dilestarikan sebagai asset bangsa. (A-Liem Tan)